SAROLANGUN – Pembangunan gedung rawat inap di RSUD Chatib Quzwain Sarolangun menimbulkan kecurigaan. Pasalnya, proyek yang dianggarkan Rp 2,3 milyar lebih itu hanya dikerjakan melalui sistem rehab.
Bukan pembangunan baru, melainkan perluasan bangunan lama yang dipoles pihak rekanan pemenang tender. CV Bumi Gada Kontruksi yang beralamat di Jalan Lingkar Barat 2, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi.
Pengerjaan yang dimenangkan perusahaan asal luar Kabupaten Sarolangun itu, menimbulkan kecemburuan di para kalangan kontraktor lokal Sarolangun.
Menurut mereka, banyak pekerjaan proyek yang dimenangkan atau dikerjakan oleh perusahaan dan kontraktor luar Sarolangun.
“Selama ini kami, saya selaku ketua asosiasi gapeksindo dari tahun-tahun sebelumnya sudah berkordinasi supaya meningkatkan, mengembangkan dan membina kontraktor lokal,” ujar Taufik, Sabtu(1/11).
Menurutnya, jika pekerjaan dilakukan oleh pihak rekanan dari luar, kerugian bisa dialami karena pajak penghasilan masuk ke daerah lain dan bukan ke kas daerah Sarolangun.
“Ini yang sangat disayangkan, kenapa tidak melibatkan kontraktor lokal, perusahaan lokal agar bisa berkembang,” katanya.
Pihaknya bahkan sudah berupaya melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Supaya bila terdapat kekurangan yang di miliki perusahaan lokal bisa disosialisasikan untuk dilengkapi.
Selain itu, untuk pembangunan gedung rawat inap di RSUD Sarolangun. Diterangkannya banyak perusahaan lokal yang dirasa memenuhi kriteria untuk mengerjakan proyek tersebut.
“Kalau rawat inap ini, perusahaan lokal saya rasa memenuhi kriteria, cuma kami ini tidak dikasi ruang kesempatan,” ungkapnya.
Dengan pagu anggaran Rp 2.375.000.000 untuk pembangunan gedung rapat inap yang bersumber dari DAK APBD pergeseran di RSUD Sarolangun. Fakta di lapangan terlihat pengerjaan melakukan perbaikan dengan memanfaatkan bangunan lama.
Sementara itu, Tim Korsubgah KPK dan Bupati Sarolangun Hurmin dua hari lalu sempat melakukan pengecekan bangunan dan menyorot pekerjaan yang diberikan ke rekanan asal Jambi.